Kaprodi Pendidikan Agama Islam (PAI), Tenika Illananingtyas, M.Pd. dari Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Tribakti Kediri mengikuti International Conference on Humanity, Education and Social (ICHES) sebagai presenter. Konferensi Internasional dengan tema Applying Islamic Values in Human and Social Education Perspectives diselenggarakan oleh STAI At-Taqwa Bondowoso bersama Forum PTKIS Tapal Kuda pada tanggal 26 -27 Maret 2022 di Bondowoso.
Penyelenggara Konferensi Internasional menghadirkan narasumber dari lima negara yaitu dari Turki, Malaysia, Palestina, Mesir dan Indonesia. Rinciannya yakni Prof. Dr. Najihah Binti Abd Wahid dari Universitas Sultan Zainal Abidin Malaysia, Assoc. Prof. Dr. Hasan Said Tortop dari Association for Young Scientists and Talent Education dari Turkey , Syekh Dr. Toha Romadhon dari Universitas Al Azhar As Sharif, Mesir, kemudian Cand. Dr. Sayyid Imad Sulaiman Abdul Muhsin Salim dari Palestina, dan Prof. Dr. H. Badruddin, M.Ag dari UIN SGD Bandung.
Konferensi dihadiri sebanyak 46 peserta dari dalam dan luar negeri. Kegiatan di hari pertama yakni opening dan plenary session bertempat di Aula lantai 3 STAI At-Taqwa dan dilanjutkan sesi paralel (parallel session) untuk peserta melakukan presentasi secara langsung.
Tenika memaparkan, keikutsertaannya sebagai presenter dalam kegiatan bertaraf Internasional tersebut merupakan pengalaman yang sangat berharga. Kepercayaan diri menjadi bertambah dengan mempresentasikan paper dalam bahasa Inggris pada forum ilmiah internasional. Ia juga mendapatkan banyak inspirasi ilmiah dan jaringan relasi baru. Konferensi ICHES membawanya untuk bertemu dengan orang-orang hebat. Selain mengikuti Konferensi Internasional, Kaprodi PAI IAI Tribakti Kediri dan Ketua STAI At-Taqwa juga melangsungkan MOU terkait dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa Penelitian bagi dosen merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan sebagai implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. Penelitian dosen tanpa publikasi, dianggap penelitian yang belum sepenuhnya memiliki nilai makna. Selain itu, publikasi karya ilmiah dosen memiliki dampak positif yang besar tidak hanya bagi dosen, tetapi juga untuk penilaian perguruan tinggi. Artinya, dosen sebagai elemen terpenting dalam perguruan tinggi memiliki tanggung jawab untuk membangun budaya akademik didalamnya, ungkapnya.