Krapyak-Yogyakarta, Kementerian Agama menggelar Multaqa Ulama Al-Quran Nusantara di Pesantren Al-Munawwir yang berlangsung tiga hari, 15 – 17 November 2022. Kegiatan ini diikuti 340 peserta yang terdiri dari para ulama, akademisi, praktisi, dan peneliti Al-Qur’an dalam dan luar negeri. Multaqa ini mengangkat tema “Pesan Wasathiyah Ulama Al-Qur’an Nusantara.” Gelaran Multaqa ini dibuka oleh KH. Hilmy Muhammad, Dirjen (Ditpdpontren) Prof. Dr. H. Waryono Abdul Ghafur, M.Ag dan Ali Ramdhani. Ketiga tokoh ini, mencanangkan perlu diarusutamakan wasathiyah sebagai metode berfikir, bersikap dan beraktifitas sehari-hari sehingga terwujud keberagamaan yang moderat, toleran, ramah dan rahmah di tengah kebinekaan Indonesia serta Kurikulum al-Qurany dilembaga Pendidikan Formal.
Multaqa juga diisi dengan satu sesi panel paralel. Di sesi ini, 25 peserta yang dinyatakan lolos dalam call for papers akan mempresentasikan hasil penelitiannya. Rahamd Ikbal Devid, Prodi PAI semester 1 delegasi dari IAI TRIBAKTI Kediri dengan judul “Sanad dan Tradisi Tahfidzul Qur’an: Studi Pengembangan SDM (Santri) Tahfidz Al-Qur’an Di Pesantren Lirboyo. Alasan Ia mengambil judul tersebut bagaimana kurikulum pesantren Lirboyo dalam mengembangkan SDM dan pembudidayaan huffadz dengan jalur sanad dari 4 pesantren qur’an di pesantren Lirboyo tersebut.
Event ini dimeriahkan oleh segenap tokoh ulama’: KH. Aunur Rofiq Mansur, KH. Syam Amir Yunus, Lilik Umi Kulsum, KH. Sa’dulloh, KH. M Afifudin Dimyati, Syekh ‘Abdurrazzāq. KH Ahsin Sakho’ Muhammad, Nyai Hj Maftuhah, Syekh Māhir Ḥasan al-Munajjid dna tokoh ulama’ lainnya. Acar ditutup bertajuk malam puncak Lailatul Qur’an Bersama Prof Dr. Said Agil Husin Al-Munawwar, KH. Bahauddin Nursalim, Prof Dr. M. Quraish Shihab.
Menurut Ikbal, Rangkaian kegiatan perlu ditingkatkan Kembali dan lebih produktif dalam mengusung isu-isu baru untuk membumikan hubungan pesantren, al-Qur’an, serta peeran Huffadz mengembangkan nilai-nilai al-Qur’an ditengah heterogenitas kehidupan masyarakat. (Dev).