Mahasiswa PAI ikuti Muktamar Pemikiran Mahasantri se-Indonesia di Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo

Zulkhoirian Syahri sebagai delegasi Universitas Islam Tribakti Lirboyo mengikuti kegiatan MUKTAMAR Pemikiran Mahasantri Se-Indonesia di Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo, Jawa Timur pada tanggal 10-12 Februari 2023.

Acara kegiatan MUKTAMAR Pemikiran Mahasantri Se-Indonesia dimulai dengan ziarah ke maqbaroh Masyayikh Nurul Jadid, KH Romzi Al-Amiri pendiri Ma’had Aly Nurul Jadid pertama. Kemudian dilanjut ziarah ke maqbaroh pendiri pondok pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo, Jawa timur. Yaitu KH. Zaini Munim pendiri pondok pesantren Nurul Jadid.

Sebelum acara pembukaan MUKTAMAR kita disambut dengan penampilan Hadroh al-Banjari, kemudian acara MUKTAMAR Pemikiran Mahasantri Se-Indonesia dibuka oleh M. Alfayyadl M. Phil dengan ucapan Bismillahirrohmanirrohim. Setelah membuka acara dilanjut dengan sambutan-sambutan dari ketua DEMA AMALI (KH. Nur Hannan, Lc, M.H.I), Mudir Ma’had Aly Nurul Jadid dan Wakil Kepala Pesantren Nurul Jadid. Dari sambutan tersebut memaparkan bahwa acara MUKTAMAR ini bertujuan sebagai ajang silaturahmi Mahasantri Se-Indonesia, dan menjelaskan pentingnya belajar sebagai kunci ilmu pengetahuan oleh karena itu membaca dan menulis adalah perintah Allah SWT dan kita harus membudayakan literasi tersebut.

Kemudian dilanjut dengan seminar intelektual dengan tema “ peran mahasantri dalam iklim intelektual di Indonesia “ yang dalam hal ini, akan di pandu oleh ustadz. Ahmad qusyairi Salim, selaku moderator dan penyaji pertama akan di bawakan oleh Dr. Miftahus Surur, M. H. dan penyajian ke-dua disampaikan oleh ustadz Salman Al Farisi,M. Pd.

Dari tema “peran mahasantri dalam iklim intelektual di Indonesia “ kami mencatat beberapa intisari dari pemaparan semua penyaji seminar. Harus diakui dengan jujur, bahwa intelektualisme Islam sedang berjalan di tempat. Islam secara umum masih terjebak dalam stagnasi. Predikat kita hari ini adalah konsumen peradaban. Umat Islam begitu terengah mengarungi zaman karena minim pengetahuan dasar akan strategi untuk bersaing. Pada umumnya, sejumlah pihak juga salah alamat dalam memahami faktor utama kemandegan tersebut. Selama ini kita hanya mengutuki kegelapan tanpa mau berusaha menyalakan lilin untuk menemukan jalan menuju terang kemajuan. Terkungkung pada area nyaman sehingga nalar pun menumpul. Untuk mengatasi persoalan ketertinggalan keilmuan serta krisis peradaban Islam, dunia Muslim memerlukan intelektual kreatif. Mereka adalah para pemikir yang berani mengkritisi kemapanan dan di saat yang sama menciptakan alternatif yang orisinil.

Setelah seminar selesai kegiatan selanjutnya adalah presentasi paper oleh peserta panelis yang berjumlah 17 orang. Setelah selesai melaksanakan kegiatan panelis pemikiran mahasantri Se-Indonesia kami berlanjut mengikuti rangkaian acara seminar dengan tema “Membangun Peradaban Ngaji” yang dalam hal ini akan dibawakan oleh penyaji yaitu Gus Kholil Kholili Pasuruan Jawa timur.

Adapun materi yang sedikit kami tangkap dari pemaparan para penyaji bahwa Al-Quran memiliki posisi yang amat vital dan terhormat dalam masyarakat muslim di seluruh dunia. Di samping sebagai sumber hukum, pedoman moral, bimbingan ibadah dan doktrin keimanan, Al-Quran juga merupakan sumber peradaban yang bersifat historis dan universal. Selain itu tujuan hidup manusia yang tidak kalah penting adalah perberadaban. Kemudian dari pemaparan penyaji bahwa di setiap zaman ada abnaul zaman mereka adalah orang-orang yang menguasai berbagai fan ilmu dan membuat kedamaian di sekitarnya. Penyaji mengatakan Abnaul Zaman pada masanya yaitu Syeikh Nawawi Al-Bantani, Kemudian Syekh Kholil Bangkalan, Kemudian Syekh Hasyim Asya’ri, dan Kiyai Abdul Karim Lirboyo.

Terakhir beliau mengatakan bahwa ilmu apapun yang dapat membawa umat menuju peradaban yang lebuh baik yaitu mengaji meskipun itu ilmu umum seperti fisika, kimia dan biologi. Saya Zulkhoirian Syahri mahasiswa UIT Lirboyo berharap teman-teman bisa membudayakan literasi membaca dan menulis sehingga mampu membangun peradaban ngaji yang menghasilkan output mahasasiswa/mahasantri yang unggul dan berkualitas. Dan tentunya kita belajar untuk mengaji dan mengabdi.

About Humas tarbiyah

Check Also

BEM-FTK Gelar Seminar Pendidikan dengan Tema “Urgensi Pencegahan dan Penanganan Tindak Kekerasan di Lingkungan Pendidikan”

Kamis, 02 November 2023, Badan Ekskutif Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Tribakti Lirboyo …