Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Tribakti (UIT) Lirboyo Kediri menyelenggarakan pembekalan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 2023. Pembekalan yang diselenggarakan selama dua hari, yaitu Sabtu dan Minggu (16-17/9) diikuti oleh sekitar 371 mahasiswa dari tiga program studi (prodi) yang kini tengah melakukan PPL. Ketiga prodi itu diantaranya Pendidikan Agama Islam (PAI), Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), dan Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD).
Ratusan mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan pada dua hari pembekalan diberikan berbagai materi untuk mempersiapkan mereka dalam praktik mengajar langsung di sekolah-sekolah. Berbagai pemateri professional pun didatangkan ke Aula KH. Mahrus Ali UIT Lirboyo Kediri untuk memberikan materi sekaligus motivasi kepada para peserta PPL. Para pemateri itu diantaranya Kepala MTsN 1 Kota Kediri, Drs. Suryono, M.Pd.I hingga Kepala MAN 2 Kota Kediri, Drs. Nur Salim, M.Pd.I. “Kami hadirkan pemateri-pemateri yang berpengalan di bidangnya agar mahasiswa PPL bisa terinspirasi,” terang M. Arif Khoiruddin, M.Pd.I, Dekan Fakultas Tarbiyah.
Dalam penyampaian materinya, Kepala MTsN 1 Kota Kediri yang biasa disapa Pak Sur ini pun menjelaskan terkait dengan materi lingkungan sekolah. Menurutnya lingkungan sekolah yang kini telah terbangun adalah lingkungan disiplin yang digunakan oleh guru maupun siswa di dalamnya. Guru maupun siswa harus menaati aturan maupun kebiasaan yang ada di sekolah, hal ini diharapkan agar dalam upaya mencari ilmu agar mereka terus istikomah dan disiplin keilmuan. Belajar harus melalui pendisiplinan diri yang ketat, mulai dari jam masuk sekolah yang harus ditaati, hingga kerapian dalam berpakaian. “Di sekolah-sekolah kedisiplinan sangat penting, sehingga kalau adek-adek mahasiswa PPL datang sampai telat, jangan kaget kalau nanti gerbang sudah ditutup,” tegas pria yang juga pernah menjabat kepala MAN 4 Kediri ini.
Berbeda dengan Pak Sur, Kepala MAN 2 Kota Kediri yang biasa disapa Pak Salim ini pun memberikan materi tentang perangkat pembelajaran. Menurutnya perangkat pembelajaran ini sangatlah penting guna menjadikan guru lebih professional di dalam kerja-kerjanya memberikan informasi dan pengajaran kepada murid-muridnya. Kepala sekolah yang juga pernah mengunjungi Negara Finlandia untuk melihat sistem pendidikan di Negara maju itu pun memotivasi mahasiswa PPL agar tetap semangat dan terus menambah pengetahuan terkait isu-isu pendidikan terkini. Hal ini dilakukan agar para guru tidak ketinggalan dengan murid-muridnya. “Menjadi guru adalah panggilan jiwa, dengan menjadi guru yang professional kita akan membawa pendidikan Indonesia semakin maju,” tegas mantan kepala MTsN 2 Kota Kediri ini.